Langsung ke konten utama

Perdagangan Era Digital

sumber gambar : www.ecommerce-europe.eu


Perkembangan Information and Communications Technology (ICT) dapat dirasakan semakin pesat. Hal tersebut menciptakan ketergantungan manusia terhadap teknologi. Sebagai contoh dari mencari jalan, tempat makan, teman baru hingga berbelanja kini sebagian besar dapat dilakukan melalui gadget. Fenomena tersebut sekaligus membuktikan perkataan  Steve Jobs dalam majalah Rolling Stone yang menyebutkan bahwasannya manusia akan tergantung pada kemajuan teknologi memang benar. Terlebih apabila teknologi dijadikan sebagai salah satu alat teknologi akan dapat mengubah dunia
Data hasil survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), sebanyak 132.7 juta orang Indonesia merupakan pengguna internet. Dapat dipastikan pulau Jawa menjadi pulau dengan pengguna internet terbanyak dengan jumlah 86,3 juta dan pulau lain menyumbang masing-masing dibawah 15%. Data tersebut menunjukkan separuh penduduk Indonesia telah mengikuti perkembangan kemajuan teknologi. Namun apabila melihat persebaran jumlah pengguna internet di Indonesia, terdapat selisih yang signifikan antar pulau yang berarti aksesbilitas internet masih terpusat di satu pulau. Seyogyanya aksesbilitas intenet juga dapat difokuskan di pulau-pulau lain agar masyarakat dapat menikmati akses internet dengan baik
Dari keseluruhan pengguna internet di Indonesia, 25,3% menyebutkan alasan mengakses internet adalah untuk update informasi. Kemudian alasan terhadap dunia pendidikan 9,2%, selain itu bisnis dan berdagang memiliki presentase 8,5%. Selebihnya disumbang oleh hal-hal terkait sosialisasi, hiburan dan mengisi waktu luang. Walaupun segmen bisnis dan perdagangan berada pada peringkat paling bawah dan hanya menyumbangkan 8,5%, namun aktivitas perdagangan melalui internet atau biasa disebut jual beli online di Indonesia semakin hari semakin banyak di gemari. Hal ini dapat dilihat dari munculnya banyak seller yang memanfaatkan media sosial sebagai tempat untuk memasarkan produknya. Alasannya sederhana, membuat sebuah media sosial sebagai store atau toko online tidak memerlukan banyak modal dibandingkan membuat toko offline. Tidak hanya itu saja, perkembangan toko online juga didukung bertambahnya perusahan e-commerce. Salah satunya situs e-commerce shopee.co.id yang baru diluncurkan di Asia Tenggara pada tahun 2015 sudah banyak menyedot perhatian dan kontribusi orang Indonesia untuk memasarkan produknya melalui situs e-commerce tersebut.
Dilansir dari situs kominfo.go.id, pada tahun 2015 terdapat 11 situs e-commerce yang sering digunakan oleh pembeli. Situs jual beli online olx.co.id menempati peringkat pertama dengan persentase sebesar 23,03% disusul situs tokopedia.com dengan persentase 21,25%. Hal ini membuktikan banyak orang yakin melakukan transaksi online melalui situs e-commerce, karena selain terpercaya juga keamanan dana pembeli dapat dijamin oleh pihak ketiga yaitu perusahaan pemilik situs e-commerce. Sehingga apabila terjadi masalah antara penjual dan pembeli, dana yang telah dikirimkan oleh pembeli dapat dikembalikan.
Tidak semua transaksi online dilakukan melalui situs e-commerce. Artinya, masih banyak penjual online yang memanfaatkan media sosial sebagai tempat memasarkan produk. Hal ini tentu memerlukan kejelian serta kewaspadaan lebih dibandingkan melakukan transaksi online melalui situs e-commerce. Apabila penjual online diluar situs e-commerce dapat memberikan kepuasan dan kepercayaan terhadap pembeli, secara otomatis akan terbangun dukungan yang kuat dari para pembeli yang sudah pernah melakukan transaksi dengan penjual tersebut. Walaupun tidak ada balas jasa terhadap apa yang dilakukan oleh pembeli, mereka bisa menjadi agen pemasaran yang kuat bagi produk yang dijual. Ini merupakan suatu kekuatan yang terbangun melalui kemajuan teknologi.
Dalam pemanfaatannya, transaksi online tidak hanya dimanfaatkan oleh kalangan dewasa saja. Dari situs kominfo.go.id remaja dengan usia 9-15 tahun juga sudah banyak melakukan aktifitas di bidang jual beli online melalui situs e-commerce dengan presentase sebesar 7.30% pada tahun 2016, selain itu usia 16-25 tahun mempunyai persentase sebesar 21.60%. Tentunya hal ini dapat disikapi secara arif dan bijaksana oleh orang tua yang sebaiknya memberikan pendampingan terhadap remaja atau anak-anak terutama dibawah usia 17 tahun yang sering menggunakan jasa jual beli online. Dengan pendampingan orang tua, diharapkan anak-anak maupun remaja mampu berperilaku selektif dalam melakukan transaksi jual beli online serta tidak terjebak dalam perilaku konsumtif.
Dunia perekonomian dan perdagangan sangat dimudahkan dengan perkembangan ICT. Namun dengan kemudahan yang ada tentunya kita sebagai penjual atau pembeli selayaknya meningkatkan kewaspadaan saat melakukan transaksi online. Setiap penjual tidak hanya membangun citra baik terhadap produknya, tentunya menjaga reputasi sangat penting dalam hal pelayanan kepada pembeli serta kualitas produk yang dijual. Untuk mendapatkan penjual yang mempunyai reputasi baik, anda dapat melakukan riset kecil melalui pembeli yang pernah bertransaksi dengan penjual. Atau melihat ulasan dan komentar yang disematkan oleh para pembeli yang sudah bertransaksi dengan penjual tersebut. Sehingga anda dapat membeli barang sesuai dengan kebutuhan serta terhindar dari para pelaku jual beli bodong.

Muhammad H Zaihan
mhamzahzaihan@gmail.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Download Indonesia Raya midi

silahkan yang ingin mendownload Instrumen Indonesia Raya berekstensi midi, format ini biasa diginakan pada Keyboard. Klik judul lagu dibawah ini. Download Indonesia Raya midi Kalau mau lihat lyric lagu Indonesia Raya aslinya dulu langsung klik Link dibawah ini Lyric Indonesia Raya asli

Link Download Real Drum mod Kendang

Bagi teman-teman yang suka dangdut dan mau bermain real drum versi kendang aplikasi ini cocok untuk kalian. Teman saya membagikan aplikasinya untuk download di blognya, silahkan yang mau download bisa berkunjung ke blognya dengan klik link dibawah ini : Aplikasi : Real Drum mod Kendang Link : DOWNLOAD